Tue. Nov 18th, 2025
Signal AI dan Propel AI Rangkul Komunikasi Berbasis Media Real-time

Blogger SignalPada 14 Oktober 2025, dua perusahaan teknologi AI yang fokus di ranah komunikasi dan media — Signal AI dan Propel AI — mengumumkan kemitraan strategis yang ambisius. Kolaborasi ini dipandang sebagai momen penting dalam industri PR dan intelijen reputasi, karena menggabungkan pemantauan media real-time dengan kemampuan jangkauan pesan cerdas secara otomatis.

Visi Bersama: AI-Native Communications

Menurut siaran pers resmi, kemitraan ini bertujuan menciptakan sebuah platform komunikasi AI-native “end-to-end”: mulai dari pemantauan media, analisis risiko, hingga penyusunan dan pengiriman pesan media yang dipersonalisasi secara otomatis. Dengan sinergi ini, tim komunikasi bisa menjalankan alur kerja yang lebih mulus, tanpa harus beralih antara banyak alat yang terpisah.

David Benigson, pendiri dan CEO Signal AI, menyebut kolaborasi ini sebagai “titik balik” dalam cara profesional komunikasi mengelola reputasi dan narasi media. Sementara itu, CEO Propel AI, Zach Cutler, menambahkan bahwa kedua perusahaan memiliki visi AI yang sangat sejalan: “mendobrak industri komunikasi yang masih menggunakan alat kuno.”

Kekuatan Signal AI: Intelijen Media Real‑Time

Bagian inti dari kolaborasi ini datang dari kekuatan Signal AI dalam pemantauan media dan analisis reputasi. Signal menggunakan mesin AI bernama AIQ yang menganalisis lebih dari 5 juta konten setiap hari: mulai dari berita, blog, siaran radio/tv, podcast, media sosial, hingga dokumen regulasi dari ratusan negara dan bahasa. Lewat sistem ini, pengguna bisa mendapatkan peringatan cepat tentang potensi risiko citra, lonjakan liputan, isu reputasi, atau tren penting yang bisa memicu peluang atau krisis.

Selain itu, Signal juga menyediakan analisis kontekstual dan prediktif — bukan sekadar menampilkan apa yang sedang diberitakan, tetapi juga membantu perusahaan memahami narasi mana yang bisa menjadi ancaman atau peluang untuk komunikasi proaktif.

Kekuatan Propel AI: Outreach Otomatis dan Tepat Sasaran

Di sisi lain, Propel AI membawa kemampuan unik dalam media relations melalui basis data media-jurnalis yang di-drive oleh AI dan model bahasa besar (LLM) yang dikembangkan khusus untuk PR. Propel dilatih menggunakan dataset besar: puluhan juta pitch PR asli, ratusan ribu profil wartawan, dan miliaran artikel.

Dengan Propel AI, tim komunikasi bisa:

  • Menemukan wartawan dan media yang paling relevan secara otomatis

  • Menghasilkan email pitch yang sangat personal dengan AI generatif

  • Melacak engagement (respon, backlinks, metrik ROI) dari kampanye outreach

  • Mengintegrasikan dengan Gmail, Outlook, Slack, dan lainnya untuk alur kerja yang seamless

Menurut Propel, klien mereka dapat meningkatkan rasio respons hingga dua kali lipat, menghasilkan lebih banyak backlink organik, dan menghemat puluhan jam kerja per minggu.

Manfaat Kolaborasi: Alur Kerja Terpadu & Efisiensi

Kolaborasi ini memungkinkan pengguna berpindah mulus antara pemantauan reputasi dan aktivitas outreach melalui single sign-on (SSO). Tim komunikasi tak lagi perlu membuka dua aplikasi secara terpisah — Signal untuk mendeteksi berita dan tren, lalu Propel untuk menyusun pitch dan menjalin hubungan media.

Beberapa manfaat utama dari integrasi ini:

  1. Peringatan Dini Reputasi: Identifikasi isu sebelum meledak, dan respons proaktif melalui kampanye media yang tepat sasaran.

  2. Pitch yang Lebih Tepat: Proporsi wartawan yang relevan dipilih dari database AI Propel, lalu pitch dibuat secara generatif dan personal.

  3. Automasi, Tapi Tetap Cerdas: Workflow AI mengotomatisasi banyak tugas, tetapi tetap memungkinkan kontrol manual dan personalisasi.

  4. Analitik Dampak: Tim bisa mengukur seberapa efektif kampanye mereka dari sudut ROI, backlink, dan jangkauan media.

Dampak di Industri Komunikasi

Pengumuman kemitraan ini langsung mendapat reaksi positif dari berbagai kalangan dalam industri PR dan komunikasi. Media profesional menilai langkah ini sebagai penggerak penting menuju era AI-native comms, di mana alat-alat tradisional — seperti kliping media konvensional, Excel untuk jurnalis database, atau kampanye email satu per satu — mulai tergantikan oleh platform pintar yang dapat berjalan otomatis dan adaptif.

Menurut artikel di Sword & the Script, kedua perusahaan memposisikan diri sebagai pionir AI-native yang berbeda dari vendor lama yang hanya menambahkan fitur AI di atas sistem lama. Ini berarti pendekatan mereka berasal dari pemikiran ulang total alur komunikasi: “dari nol” dibangun untuk era AI, bukan retrofit.

Tantangan & Rencana ke Depan

Meskipun sangat menjanjikan, kemitraan ini tentu menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya:

  • Integrasi Data: Perusahaan pengguna harus mentransfer atau menyelaraskan data dari sistem lama ke platform AI-native ini.

  • Adopsi Budaya: Tim PR dan komunikasi tradisional perlu beradaptasi dengan cara kerja baru di mana prompt AI dan alur otomatis menjadi bagian dari pekerjaan harian.

  • Privasi & Etika: Analisis media dan personalisasi pitch harus dilakukan dengan etika, terutama ketika AI menghasilkan konten yang sangat personal.

Namun, kedua perusahaan sudah punya rencana pengembangan lebih lanjut. Dalam keterangan, mereka menyebut bahwa roadmap integrasi akan mencakup “data & workflow” yang lebih dalam, memungkinkan pengguna untuk menggabungkan insight dari Signal AI menjadi strategi outreach di Propel dengan mulus.

Kemitraan ini datang di tengah ekspansi agresif Signal AI. Baru-baru ini, Signal memperkuat kehadirannya di Amerika Utara dan kawasan Asia-Pasifik, termasuk membuka kantor baru di Hong Kong. Ekspansi ini berarti platform kombinasinya akan bisa menjangkau lebih banyak tim komunikasi global dengan kebutuhan lintas wilayah.

Sementara itu, Propel AI terus memperkuat posisinya di dunia PR dengan fokus pada AI dan database jurnalis yang sangat canggih. Dengan kolaborasi ini sebagai tulang punggung, Propel bisa menawarkan nilai tambah unik yang sangat diperlukan oleh tim media relations di perusahaan besar maupun agensi.

Kolaborasi antara Signal AI dan Propel AI menandai langkah strategis yang bisa mengubah wajah industri komunikasi. Dengan menggabungkan pemantauan media real-time, analisis risiko, dan outreach generatif yang cerdas, perusahaan dan profesional komunikasi kini bisa bekerja lebih cepat, lebih presisi, dan lebih adaptif terhadap dinamika media.

Era di mana PR hanya bereaksi terhadap berita sudah mulai bergeser. Kini, tim komunikasi bisa berada di depan — mendeteksi risiko, merancang kampanye, dan menyampaikan narasi yang relevan — semua dalam satu alur kerja yang didukung AI. Jika diimplementasikan dengan baik, kolaborasi ini bisa menjadi standar baru komunikasi di perusahaan modern.

By admin